Kerja di sebuah EPC awal 2003, Bunali ngurusin tender, bulk material, fitting & tubing, nilainya 4.5 M. Temen Bunali kerja di salah satu vendor peserta tender,melobby Bunali, utk meng-golkan produknya. Jadi 2 vendor dari 5 peserta tender, 2 vendor tersebut ternyata sister company, brand-nya beda, namun owner-nya ya orang yang sama, hehehe. Utk aspek komersial, orang Procurement sudah “dijinakkan”. Bunali dapat tawaran 30 juta atau Honda Tiger.
Bunali baru 1 bulan dikontrak jadi engineer kroco, dengan salary 2.5 juta, setelah sebelumnya magang 4 bulan dgn honor 750 ribu/bulan.
Kalau kata orang, awal datangnya tawaran, akan muncul pro kontra di hati & otak, namun dalam kasus Bunali, dengan tegas dan yakin, sudah menolak sejak awal.
Belakangan, barulah Bunali menganalisa penolakan tersebut bukan soal moralitas atau sok jujur, melainkan karena Bunali sudah terbiasa hidup enak meski tanpa memiliki.
Jaman kuliah, mahasiswa pada umumnya mengandalkan uang kiriman ortu, biaya kos 100 ribu, makan 10 ribu/hari, 500 ribu/bln udah berkecukupan.
Bunali, dengan kerja sana-sini, sabetan sana-sini, belum lagi uang2 tak terduga dari proyek2. Biasanya uang tsb Bunali jadikan saving account di kantin kampus. Tak heran, jika Bunali sudah duduk di singgsananya di kantin, teman2 yg nongkrong bareng akan ditraktir makan dan minum.
Kos2an Bunali yang cukup ekslusif, bersama Den Sinyo, sudah cukup nyaman. Namun keberuntungan Bunali membuatnya bisa tidur di hotel bintang 4 selama berbulan2, mungkin hitungan 3 tahun. Soal siapa yg membayar Sampai sekarang masih gelap. (dugaan Bunali, itu jatah kamar intelijen untuk operasi, yang tidak digunakan, dan oleh salah seorang tokoh politik bisnis di Surabaya, dipersilahkan Bunali cs utk tinggal).
Jatah bulanan dapat disebutkan, selain dari salary sebagai editor media, asisten koresponden AFP, kantor berita Perancis dan script writer SCFM, udah 3 juta/bulan. Juga dari proyek2 kehumasan & kepemudaan, aksi2 lapangan,pengusaha2 papan atas yg perlu dukungan pemuda dan mahasiswa termasuk, beberapa Godfather, yang senang menjalin relasi dgn tokoh2 mahasiswa.