Tusuk Gigi
Posted by Manasse on August 1st 2008, 05:35:01 AM

Dibawah ini adalah pengalamanku di hari pertama bekerja di restoran masakan sunda sebagai pelayan tamu yang lokasinya sekitar daerah pinggiran Bogor Jawa Barat sebagai berikut :

Hari pertama bekerja aku di briefing dulu oleh pak Usman sebagai penanggung jawab di restoran tersebut sebelum bekerja. Yang kira-kira maksudnya aku harus berusaha ramah terhadap tamu-tamu yang makan dan berusaha senyum sekalipun sedang sakit gigi.

Kira-kira jam sembilan pagi datanglah satu rombongan keluarga lebih kurang tujuh orang ingin makan di restoran. Dari logat bahasanya dan penampilannya kelihatan mereka orang Ambon. Satu diantara mereka sudah tua dan logat bahasanya sangat medok dan lebih banyak berbicara bahasa Ambon, yang aku sendiri tidak mengerti.

Satu orang yang muda memesan makanan bermacam ragam masakan sunda. Rupanya orang ini memang sudah terbiasa dengan masakan sunda.

Singkatnya makanan sudah tersedia diatas meja besar. Mulailah mereka mencicipi hidangan tersebut. Dari mereka bicara aku bisa menangkap bahwa mereka itu sedang menjamu kakeknya yang baru datang dari Ambon, dan baru pertama kali datang ke Jakarta.

"Opah cobain yang ini, ini gulai rasa ayam, dan ini sayur asam rasa kaldu, ini sambal pedas rasa udang dan ini semur daging rasa kecap manis". Rupanya Opah suka dengan masakan sunda, semua dicobain, "wah betul-betul enak, eh! beta baru pertama kaliii melihat masakan selezat iniiii".

Setelah makan usai mereka semua mengambil tusuk gigi untuk membersihkan gigi, tapi kali ini Opah agak bingung karena tidak ditawarin oleh cucu2nya. "Makanan apa ini? ahh! beta ingin tau" kata Opah dalam hati. Maka diambillah kira-kira sepuluh tusuk gigi dan langsung dikunyah oleh Opah. "Eh!  kenapa yang satu ini koq! makanan rasa kayuuu.., beta tak mengertiii...". Semua anak cucunya tertawa melihat ulah Opah, rupanya Opah lupa di brief sebelum makan.

Malamnya setelah tamu pulang semua, aku dipanggil oleh Bos ke ruangannya, aku dimarahin karena dalam minggu ini tusuk gigi begitu cepat habis setiap harinya. Aku menjelaskan apa adanya kepada bosku. Bos meminta tolong kepadaku untuk  bicara ke para tamu agar bisa menghemat tusuk gigi, gunakanlah tusuk gigi seperlunya kata Bos.

Setelah tiga hari kemudian aku dipanggil lagi oleh Bos. Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih, karena selama tiga hari ini tusuk gigi bisa dihemat 70% dari sebelumnya. Bos bertanya padaku apa yang kau katakan kepada para tamu sehingga bisa menghemat tusuk gigi begitu banyak. Aku menjawab bahwa aku selalu berpesan kepada para tamu apabila setelah usai makan dan selesai menggunakan tusuk gigi agar mengembalikan tusuk gigi ketempat semula. Ternyata diluar dugaan, Bosku marah besar, aku langsung dipecat dan diberi gaji satu minggu kerja.  Ohhh…nasib!